RSS
Facebook
Twitter

7 Feb 2021

Tata Cara, Rukun dan Panduan Sholat Fardhu Lengkap

Berikut Ini adalah Panduan Sholat Lengkap mulai dari Niat sholat arab, latin dan arti terjemah dari bacaan sholat.

Seperti yang ketahui Sholat adalah salah satu Rukun Islam. Maka Wajib bagi setiap Muslim dan Muslimat untuk mendirikanya.

Terkadang karena adanya satu atau dua hal seseorang tersebut tidak paham bagaimana caranya melaksanakan perintah sholat

Dan berikut ini adalah Panduan / Tuntunan Sholat lengkap beserta artinya mulai dari Sholat Dhuhur, Asar, Maghrib, Isyak dan Subuh.

Panduan tuntunan sholat 5 waktu lengkap beserta Gambar Pdf

1.Niat

– Niat Shalat Subuh

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى

Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa an (makmuuman / imaaman) lillaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

– Niat Shalat Dhuhur

اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى

Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa an (makmuuman / imaaman) lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

– Niat Shalat Ashar

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى


Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa an [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

– Niat Shalat Maghrib

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى

Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa an [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.

– Niat Shalat Isya’


أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى

Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa an [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala

Catatan:

Dalam Melafalkan niat harus bersamaan dengan takbirotul ihram, dan melafalkan niat sebelum takbir adalah sunnah

2. Takbirotul Ihram

Bagaimana Cara Takbiratul Ihram?

Cara takbiratul ihram yang sempurna adalah dengan mengangkat kedua Tangan dengan posisi jari-jari tangan kita setinggi telinga bagian atas. Kemudian Telapak tangan menghadap kearah kiblat dan mengucapkan takbir sambil kedua tangan digerakkan kearah bawah dengan posisi diatas pusar di bawah dada.
Posisi telapak tangan kiri menempel diatas perut dan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.

Bacaan Takbiratul Ihram

ُاَللهُ اَكْبَر

Bacaan Takbiratul Ihram Latin

Allahu’akbar


Artinya : “Allah Maha Besar”

3. Membaca Doa Iftitah

Disunnahkan setelah Takbiratul ihram untuk membaca doa Iftitah dibawah ini:

Bacaan Doa Iftitah Arab, Latin dan Artinya

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا

Allahu Akbar Kabiro, Wal hamdulillahi Katsiro Wa Subhanallahi Bukrotaw wa ashila

Artinya : Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.

 إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Inni Wajjahtu Wajhiya lilladzi fathoros samawati wal ardlo hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin

Artinya : Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.

إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 

inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.

Artinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim. 

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai membaca doa iftitah dilanjutkan dengan Membaca Surat Al-Fatihah. Hukum membaca surat Al-Fatihah Hukumnya wajib, Menurut Madzhab Syafi’i Basmallah merupakan bagian dari surat Al-fatihah. Jadi Membaca Basmalah hukumnya wajib.

berikut bacaan Surat Al-Fatichah:

بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيم ❊ اَلْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَِمين ❊ اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيم ❊ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ❊ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ❊ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم ❊ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم ❊ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bacaan Fatihah Latin

Bismillahirrohmanirrohīm. Alhamdulillāhi Robbil ‘Ãlamīn. Ar-Rohmanir-Rôhīm. Māliki Yaumid-dīn. Iyyãka Na’budu Wa iyyãka Nasta’īn. Ihdinas shirotol Mustaqīīm. Shirôtolladzīna An’amta ‘Alaihim. Ghôiril Maghdzūbi ‘Alaihim Waladl-dlōōllīīn.

Artinya :

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1), Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2), Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3), Yang menguasai Hari Pembalasan (4), Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan (5), Tunjukilah kami jalan lurus (6), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7).

5. Membaca Surat-Surat Pendek

Setelah membaca surat fatihah disunahkan Membaca Surat-surat pendek pada rakaat awal dan kedua. Silahkan pilih sendiri surat pendek yang ingin anda baca karena tidak ada ketentuan khusus surat pendek yang wajib di baca.

6. Rukuk

Gambar Rukuk sholat yang benar (Panduan tata cara tuntunan Sholat 5 waktu lengkap dengan terjemahan)

Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah dan surat -surat pendek kemudian dilanjutkan dengan rukuk.

Pada saat rukuk posisi punggung rata dengan kepala dan kedua tangan memegang lutut sebagai tempat untuk bertumpu. Kemudian setelah mencapai kesempurnaan didalam rukuk dilanjutkan dengan membaca doa rukuk di bawah ini:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Bacaan Rukuk Latin:

Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)


Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

7. I’tidal

Foto Gambar panduan tata cara sholat lengkap arab, latin dan artinya. Cara sholat beserta gambar

Setelah selesai rukuk kemudian bangkit berdiri seraya mengangkat kedua tangan setinggi telinga dan Membaca Kalimat di bawah ini:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه

sami’allahu liman hamidah


Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Kemudian setelah berdiri tegak dan selesai membaca doa diatas dilanjutkan dengan do’a i’tidal di bawah ini:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ الاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

Catatan : Pada Sholat subuh setelah I’tidal jangan langsung turun untuk sujud, akan tetapi bacalah Doa qunut terlebih dahulu. Hukum dari membaca doa qunut adalah sunah ab’adh di mana jika kita tinggalkan kita diperintahkan untuk sujud sahwi.

8. Sujud

gambar sujud yang benar sesuai sunah

Setelah selesai I’tidal dilanjutkan dengan sujud. Dalam tiap rekaat terdapat dua kali sujud.

Bacaan Doa ketika sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

9. Duduk diantara dua sujud

Setelah selesai sujud yang pertama kemudian duduk diantara dua sujud.

Bagaimana cara duduk di antara dua Sujud?

Cara duduk diantara dua sujud adalah dengan meletakkan telapak kaki kiri di bawah pantat dan mendudukinya, sedangkan telapak kaki kanan berdiri tegak dengan ujung-ujung jari menekan ke lantai.
Nama dari Duduk diantara dua sujud ini adalah duduk Iftirash.

Setelah posisi duduk diantara dua sujud ini sempurna, kemudian membaca doa dibawah ini.

Doa duduk Diantara dua sujud:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

Setelah selesai membaca doa duduk diantar dua sujud dilanjutkan dengan Sujud yang kedua.

Setelah selesai sujud yang kedua kemudian berdiri untuk melanjutkan rakaat yang kedua.

Pada rakaat yang kedua dan seterusnya bacaan dan gerakan sama mulai dari Membaca surat Fatihah sampai pada sujud kedua.

Setelah sujud yang kedua pada rakaat kedua selain sholat subuh dilanjutkan dengan membaca tasyahud (Tahiyat) Awal dengan posisi duduk Iftirosh. Kemudian setelah selesai tasyahud awal baru berdiri kembali untuk melanjutkan Rakaat ke 3 dan ke 4.

10. Tasyahud Awal:

Bagaimana Cara Melakukan Tasyahud Awal?

Posisi duduk tasyahud awal adalah duduk iftirosh yakni posisi mata kaki kiri bagian dalam dan telapak kaki berada di bawah pantat dan diduduki. Sedangkan telapak kaki kanan berdiri tegak dengan jari-jari dilipat kearah kiblat.
Telapak tangan kiri diletakkan diatas paha kiri dengan jari-jari tangan kiri sejajar dengan lutut.
Telapak tangan kanan diletakkan di atas paha kanan dengan posisi menggenggam kecuali jari telunjuk. Posisi jari telunjuk dibiarkan lurus menempel pada ujung paha rata dengan lutut.
Setelah itu membaca tasyahud awal dan ketika sampai pada kalimat ” الّا الله ” Jari telunjuk yang menempel pada ujung paha diangkat dari paha.
Kemudian setelah selesai membaca tasyahud awal genggaman tangan kanan dilepas semua jari-jari menempel di ujung paham sejajar dengan lutut. Baru kemudian berdiri untuk rakaat ke tiga.

Bacaan Tasyahud Awal :

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Bacaan Tasyahud (Tahiyyat) Awal Latin :

“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.”

Artinya:

“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya (tetap tercurahkan) atas mu, wahai Nabi (Muhammad). Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

11. Tasyahud Akhir

Tasyahud akhir merupakan bagian akhir sholat sebelum kita melakukan salam. setelah sempurna posisi duduk Tasyahud akhir kita diharuskan untuk membaca bacaan Tasyahud Akhir.

Bagaimana Posisi Duduk Tasyahud Akhir?

Posisi duduk tasyahud akhir hampir sama dengan duduk Iftirosh pada Tasyahud awal. Yang membedakan ketika duduk tahiyat akhir posisi kaki tidak diduduki akan tetapi ditarik lurus dan diletakkan di bawah kaki kanan. Sedangkan untuk kaki kanan sama dengan duduk Iftirosh yakni ujung-ujung jari ditekan dan dilipat menghadap kiblat.

Duduk Tahiyat / Tasyahud akhir ini dinakamakan duduk Tawaruk.

Bacaan Tasyahud (Tahiyyat Akhir) :

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَاصَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَاإبْرَاهِيْمَ وَباَرِكْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلى آل سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وَعَلىْ آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيْمَ وعَلَى آلِ سَيِّدِنَاإبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَا إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Bacaan Tasyahud Akhir (Tahiyyat Akhir) Latin:

“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad Wa ‘alaa ‘ali Sayyidinaa muhammad, Kama Shollaita ala Sayyidinaa ibrahiima wa ‘alaa ‘aali sayyidina ibraahiim. Wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa sayyidinaa ibrahiima wa ‘alaa ali Sayyidina Ibraahiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya:

“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya (tetap tercurahkan) atas mu, wahai Nabi (Muhammad). Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad Dan Keluarga Nabi Muhammad, Sebagaimana kau limpahkan rahmatmu kepada Nabi Ibrahim dan Keluarga Nabi Ibrahim. Dan Limpahkanlah berkahmu kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad Sebagaimana Engkau melimpahkan Berkahmu kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Di alam ini Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung

12. Salam

Selesai tahiyat akhir, kemudia salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”

Artinya:

“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”

Bagaimana Cara Melakukan Salam Pada Saat Sholat?

Cara Melakukan salam: Setelah selesai membaca tahiyat/tasyahud akhir kita menoleh ke arah kanan sambil mengucap salam. Kemudian menoleh kearah kiri sambil mengucapkan salam.
Bacaan salam saat menoleh ke kanan dan kekiri sama.
 
Sumber :
https://www.muslimina.id/panduan-sholat-lengkap-arab-latin-dan-terjemahan/

 

 

 

 

 

TATA CARA,PANDUAN,BACAAN BILAL/MUROQI SHOLAT JUM'AT LENGKAP

Tuntunan Bilal/Muroqi Jumat Lengkap

Langsung saja, berikut ini kami sajikan kepada anda tentang Bacaan / Tuntunan / Panduan Bilal sholat jum’at lengkap dalam tulisan latin (bahasa indonesia) dan arab.

Pandua Lengkap Menjadi Bilal Jum’at Disertai teks Bilal jum’at dalam bentuk latin:

Sebelum adzan pertama, bilal jumat membaca kalimat di bawah ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُ لِلهِ وَلٓا اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِااللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . اَعُوْذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطٰانِ الرَّجِيْمِ. وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّنْ دَعَا اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ . قُلِ ادْعُوااللهَ اَوِادْعُواالرَّحْمٰنَ اَيًّامًّا تَدْعُوْا فَلَهُ اْلاَسْمَآءُ اْلحُسْنٰى . وَلاَتَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَتُخَافِتْ بِهَاوَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلاً . وَقُلِ الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِ يْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّ لِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا . اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

“Subhanallahi walhamduliilahi walaaa ilaaha illallåhu wallahu akbar. wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim. a’udzubillahi minasyyaithoonir rojiim, Wa man ahsana qaulam mimman da’a ilallahi wa ‘amila sholiha, wa qoola innanii minal muslimiiin. qulid ‘ullaha awid’ur rahmaana ayyaman tad’uu falahul asmaaaul husnaa. wala tajhar bisholatika wala tukhoofit bihaa wabtaghi baina dzaalika sabiiilaa. waqulil hamdu lillahilladzi lam yattakhid waladaw walam yakul lahuu syariikun fil mulk, wa lam yakun lahuu waliyyum minadz dzulli wakabbirhu takbiiroo. allahumma sholli ‘alaa sayyidina muhammad wa ‘ala aaali sayyidinaa muhammad.

Kemudian setelah membaca doa diatas bilal melanjutkan dengan adzan yang pertama. Adzan yang pertama lebih panjang dalam membacanya dari pada adzan kedua.

Berikut Kalimat adzanya:

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ , اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ . أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ , أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ . أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ , أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ . حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ , حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ . حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ , حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ . اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ , اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لٓا إِلٰهَ اِلاَّ اللهُ

Kalimat Adzan Dalam Tulisan Latin


Allahu Akbar Allahu Akbar

Allahu Akbar Allahu Akbar

Asyhadu an Laaailaha illallah 2x

Asyhadu anna muhammadan Rasulullah 2x

Hayya ‘alas-sholaaah 2x

hayya ‘alal falaaah 2x

Allahu akbar 2x

Laa ilaha illallah

Setelah adzan pertams muadzin dan jamah sholat jumat melakuksn sholat qabliyah jumat, kemudian muadzin kembali berdiri untuk melakuksn adzan kedua. dalam keadaan berdiri sebelum adzan kedua, muadzin membaca kalimat di bawah ini:

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ ، رُوِيَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اَنْصِتْ، وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ٠ اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ ×٣ اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا لَعَلَّكُم تُرْحَمُوْنَ

Ma’aasyirol muslimiina wa zumrotal mukminiina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi huroirota radliallohu ‘anhu, annahu qoola, Qola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wasallam :

“idza qulta lishohibika yaumal jum’ati ansit, wal imamu yakhtubu faqod laghout.

anshituu was ma’uu wa athi’uu rohimakumulloh x3. Anshituu was ma’uu wa ‘athii’uu la’allakum turhamuun.

jika mu’adzin membawa tongkat, serahkan tongkatnya kepada khatib kemudian iringilah langkah khotib naik ke mimbar dengan bacaan ini :

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad . allahumma sholli wasallim ‘ala sayyidina muhammad . allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammad wa ‘alaa aali sayyidina muhammad.

kemudian muadzin / muraqqi / bilal jumat melanjutkan dengan doa ini :

اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ , مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ , وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ , اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ , وَانْصُرْهُمْ عَلَى اْلمُعَانِدِّيْنَ . وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ , وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma qawwil islam, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al alkhyaai minhum wal amwaat, wansurhum ‘alal mu’aniddin wakhtim lana mingka bil khoir, wa yaa khaironnashiriina birahmatika ya Arhamarrahimiiin.

Setelah itu khatib memberi salam. setelah khatib memberi salam. bilal atau mu’adzin jumat mengumandangkan adzan yang kedua dengan bacaan adzan lebih pelan dan pendek. untuk bacaan adzanya sama dengan yang diatas.

Dalil Tentang Bilal Jumat

Apakah Bilal Jum’at atau Muraqqi Merupakan Suatu Bid’ah?

“Syekh Ibnu Hajar berkata, saya mengatakan, dalil mengangkat muraqqi dari sunah Nabi adalah bahwa Rasulullah memerintahkan seseorang untuk mengintruksikan manusia untuk diam saat beliau Nabi hendak menyampaikan khutbah Mina di Haji wada’, yang demikian ini adalah ciri khas dari seorang muraqqi, maka tradisi tarqiyyah sama sekali tidak masuk dalam kategori bid’ah.” (Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal ‘ala Fath al-Wahhab, Beirut, Dar al-Fikr, tanpa tahun, juz 2, halaman 35). ”

muslimina.id

Sumber :

https://www.muslimina.id/teks-bacaan-bilal-sholat-jumat-lengkap/